Selasa, 28 September 2010

Surat Untuk Allah Dari Anak Yatim

Ya Allah...
Pertama-tama maafkan atas kelancanganku berkirim surat ini kepada-Mu. Tapi aku tahu Engkau bukan Pemarah, makanya aku menulis surat ini untuk-Mu.

Ya Allah...

Kalau Engkau tidak berkenan dengan surat saya ini, aku bingung kemana lagi aku harus berkirim surat mencurahkan seluruh isi hati ini.

Ya Allah Ya Rabbi….

Kalau aku boleh bertanya padaMu, mengapa ayahku Engkau panggil begitu cepat, saat aku masih bayi, saat aku masih memerlukan dekapan, gendongan dan kasih sayangnya....?

Ya Allah......

Mengapa Engkau biarkan Ibuku dalam kemiskinan ?

Ya Allah…Ya Rabbi

Semenjak aku yatim, ibuku yang menjadi satu-satunya pencari nafkah buat keluarga kami. Aku tahu saat pagi buta, ibuku selalu meninggalkanku untuk menawarkan diri menjadi buruh masak bagi tetangga yang memerlukan bantuannya, dan ketika siang Ibuku datang dengan sebungkus nasi untuk sarapan buatku.

Ya Allah…

Ketika siang Ibuku juga pergi meninggalkan aku untuk menjadi buruh cuci di rumah tetangga, supaya sore dan malam nanti ada makanan buat menghantarkan mimpi kami berdua.

Ya Allah…Ya Rabbi

Aku tahu Ibuku letih, tapi Ibuku senantiasa membelaiku dan bercerita kepadaku tentang kebahagiaan, tentang masa depan yang indah, tidak sekalipun pernah keluar dari bibir ibuku keluh kesah.

Ya Rabb,

sejak kecil aku sering mendengar ia bangun malam hari , shalat dan berdoa untukku. Aku ingin agar aku juga melakukan yang sama, berdoa untuk kebahagiaan ibuku.

Ya Allah…

Aku tahu secara ekonomi Ibuku tidak mungkin bisa memberikan pendidikan yang tinggi kepadaku, aku tidak berani meminta apa-apa kepada ibuku Ya Allah, aku hanya ingin Engkau memberikan kebahagiaan kepada Ibuku. Aku hanya ingin Engkau mengabulkan cita-citaku agar aku dapat membuatnya bangga. Aku ingin agar ia bisa tersenyum menangis di hari wisudaku kelak. Meski anak seorang tukang cuci, tapi aku ingin ibuku bangga dengan aku. Mohon kabulkan ya Rabb.

Ya Allah….

Benarkah Jika orang tua kaya anak bagaikan raja, minta apapun dibelikan, sekolah keluar negerti diturut. Tetapi apakah juga benar juga Ya Allah, jika anak yang kaya, maka orang tuanya tidak ubahnya pembantu, disuruh masak, nyuci pakaian, bersih-bersih rumah dan menjaga cucunya ??. semoga itu cuma cerita ya Ya Allah..

Ya Allah….

Telah banyak air mata ibuku yang tertumpah buatku, ketika ibuku hamil muda ibu tidak doyan makan, ketika melahirkan ibu pertarukan nyawa, ketika aku sakit ibuku merawat serta menitihkan air mata, disaat aku jatuh dan luka ibu yang menjadi penyembuh luka hati saya, dengan menghiburku dengan mengobati lukaku dengan ciuman dikeningku.

Ya Allah…Ya Rabbi

Aku punya pinta, mohon Engkau Ijinkan aku kelak merawat ibuku ketika ia tua nanti, ijinkan aku membahagiakannya, ijinkan aku menafkahi ibuku tanpa ada keluhan sedikitpun dari mulutku. Dan jika Engkau beri aku rezeki, ijinkan aku untuk dapat memberangkatkan beliau berhaji, agar ia bisa menemui-Mu di Ka'bah dan berziarah ke makam Rasul kesayanganMu Muhammad saw, seperti yang ibuku pernah ucapkan keinginan itu kepadaku.

Ya Allah…

Adakah di dunia ini yang sepadan dengan pengorbanan seorang Ibu, dengan apa air susu ibu bisa saya balas, dengan apa pengorbanan dan belaian kasih sayang ibu bisa saya bandingkan, sungguh tidak satupun di dunia ini yang dapat menggantikan pengorbanan seorang Ibu.

Ya Allah....,

aku juga punya pinta, meski aku tidak pernah melihat wajahnya, sayangi juga Ayahku dan tempatkan ia di sisi-Mu, jadikan ia khusnul khatimah dan lapangkan kuburnya dan bebaskan ia dari siksMu.

Ya Allah….

Sayangilah kedua orangtuaku sebagaimana beliau menyanyangi aku diwaktu kecil

Ya Rabb,

aku pernah dengar cerita bahwa ada anak yatim di zaman Rasulullah dipanggil beliau dan disuruh memanggil ayah kepada beliau yang mulia. Kata pak ustadz Rasulullah adalah Bapaknya anak yatim. Apakah ia juga menjadi Bapakku kelak di hari Kiamat ya Allah.

Ya Allah.....

lewat surat ini aku bermohon padaMu, agar Engkau sampaikan salam dan salawatku buat manusia junjunganku Rasulullah saw. Allahumma shali ala Muhammad wa ali Muhammad.

Ya Allah ya Rabbi,

biarlah suratku ini tidak jadi aku kirimkan kepada-Mu dan akan segera aku robek-robek, karena aku takut Ibuku membacanya dan ia menjadi sedih, biarlah hanya Engkau dan aku saja Ya Allah yang tahu, semoga kelak Engkau jadikan aku anak yang saleh dan berbakti. Amin….


dari aku

Anak Yatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar