Ya Allah…
berkali-kali aku melafaldzkan istighfar dan mohon ampun sama allah, karena aku masih memikirkan seseorang yang gak boleh aku fikirkan lebih dari apa yang aku fikirkan…
Astagfirullah…
Ya allah, ridhoi ketulusan hati ini untuk melepasnya, dan membiarkan kisah kami hanya sekedar ini.
Berkali-kali aku meminta ketabahan, berdoa, dan menangis di sujudku, meminta Nya mau menghapusnya dari jalan hidupku…
Kenyataannya…
dia bukan untuk ku…
Ya Allah…
jika engau menciptakan umatmu berpasangan, singkirkan lah dia dalam benak hati dan kehidupan ku, karena di bumi ini tidak ada satupun wanita yang ingin di madu dan di jadikan madu. Mungkin Nabi dan Rasul ku begitu bisa menata kehidupan adil bagi istri-istrinya, tapi tidak dengan umat mu saat ini…Juga tidak mungkin bagi dia, aku, atau wanita itu sanggup berbagi…
Dan akupun tidak pernah mendapati fakta, apa yang dia rasakan padaku???
Namun, saat ini aku merasa sudah terlanjur jatuh dalam cintanya…
aku sudah berupaya untuk menjauh, meninggalkannya, dan berlari sejauh mungkin dari hidupnya…
Ketika bertemu…
aku menjadi wanita paling berharga jika di sampingnya, namun aku tahu saat itu akupun menjadi wanita paling sadis, karena aku telah menyakiti perasaaan wanita yang mungkin begitu sholeha pada suaminya…
Aku menjalani itu semua dengan segala kebimbangan…
astagfirullah…
air mata ku selalu terkuras sesaat aku mengingat apa yang telah aku lalui denganya, aku jujur begitu bahagia… dia begitu baik dan sanggup menjadi imam yang baik untuk ku, tapi di satu sisi aku tidak mendapati sedikitpun pembenaran dan keridhoan mu akan hubungan ini di mata mu Ya Allah…
Disaat dia tidak mampu memilih…
sedih, sakit, namun aku rela dan pasrah…
karena ini adalah konsekuensi yang harus aku hadapi, aku tahu aku tidak lebih baik dr wanita yang telah menemaninya selama ini.. Aku tidak mempunyai arti apa-apa…
Aku Terpuruk dan dia memutuskan untuk meninggalkanku…
Hari dan keputusan ini akan datang kapanpun, dan aku sebenarnya sudah siap dengan segala hal dan kemungkinan terburuk, dia meninggalkan ku…
Gelap, tak ber-arah, dan goyah…
aku melarikan semuanya pada dunia malam, menyibukan diriku dengan segala jenis pesta di malam hari. aku menipu diri ku sendiri, ini bukan hidupku, namun aku terus menjalaninya…sampai akhirnya aku di vonis mengidap penyakit di paru-paru….
Astagfirullah…
aku telah menyakiti diriku sendiri, berusaha memungkiri takdir dan jalan hidup yang harus ak tempuh… aku hanya termenung di depan cermin, melihat sosok yang begitu berantakan, ini bukan karena dia, tapi karena aku yang tidak bisa menjalani dan menerima perpisahan yang memang seharusnya ini…
Aku memintanya kembali padaku…
tak ada yang saat ini aku butuhkan selain kehadirannya di sampingku, menemani ku untuk seluruh hidupku. Ke-egoanku sebagai wanita, mengalahkan sisi perasaanku pada wanita lain, dan aku bersyukur karena dia tidak menginginkan hal itu terjadi…
Dia meminta aku melupakannya dan aku harus tetap baik-baik saja
Sebelumnya aku melewati keterpurukanku di tinggalkannya, upaya ku memintanya kembali padaku, membuahkan sebuah semangat hidup ku… Dia begitu bijak ketika dia berkata bahwa dia akan bahagia jika aku dapat kuat tanpanya, dia bahagia jika kami tidak saling bergantung, dan dia bahagia jika aku dapat melewati ini semua tanpa kehadirannya lagi…
Aku berusaha mengerti apa yang dia maksud dan inginkan…
Berhari-hari aku mencoba memikirkan apa yang sebenarnya dia inginkan dan sampaikan padaku, aku berusaha mengingat satu-persatu kenangan kami, segala percakapanku dengannya, dan segala perhatiannya padaku. Dan aku mengerti apa yang dia inginkan, kebahagiaan aku, dan keluarganya…
Jika aku mencintainya, aku tidak akan menghancurkan apa yang ingin dia lakukan untuk kebahagiaannya. Karena cinta itu tidak saling membatasi kebahagiaan dan tidak juga menghancurkan dan membuat seseorang berada dalam masalah…
” aku hanya pernah merasa berharga karena kehadiranmu, dan aku hanya pernah mendapatkan kasih sayang yang sempurna dalam kehadiranmu, kini biarkan aku memberikanmu kebahagiaan sebagai bentuk cinta dan sayangku padamu dengan meninggalkan mu untuk bahagia, dan tetap menjadi wanita kuat yang seperti kau inginkan… (amin) “
berkali-kali aku melafaldzkan istighfar dan mohon ampun sama allah, karena aku masih memikirkan seseorang yang gak boleh aku fikirkan lebih dari apa yang aku fikirkan…
Astagfirullah…
Ya allah, ridhoi ketulusan hati ini untuk melepasnya, dan membiarkan kisah kami hanya sekedar ini.
Berkali-kali aku meminta ketabahan, berdoa, dan menangis di sujudku, meminta Nya mau menghapusnya dari jalan hidupku…
Kenyataannya…
dia bukan untuk ku…
Ya Allah…
jika engau menciptakan umatmu berpasangan, singkirkan lah dia dalam benak hati dan kehidupan ku, karena di bumi ini tidak ada satupun wanita yang ingin di madu dan di jadikan madu. Mungkin Nabi dan Rasul ku begitu bisa menata kehidupan adil bagi istri-istrinya, tapi tidak dengan umat mu saat ini…Juga tidak mungkin bagi dia, aku, atau wanita itu sanggup berbagi…
Dan akupun tidak pernah mendapati fakta, apa yang dia rasakan padaku???
Namun, saat ini aku merasa sudah terlanjur jatuh dalam cintanya…
aku sudah berupaya untuk menjauh, meninggalkannya, dan berlari sejauh mungkin dari hidupnya…
Ketika bertemu…
aku menjadi wanita paling berharga jika di sampingnya, namun aku tahu saat itu akupun menjadi wanita paling sadis, karena aku telah menyakiti perasaaan wanita yang mungkin begitu sholeha pada suaminya…
Aku menjalani itu semua dengan segala kebimbangan…
astagfirullah…
air mata ku selalu terkuras sesaat aku mengingat apa yang telah aku lalui denganya, aku jujur begitu bahagia… dia begitu baik dan sanggup menjadi imam yang baik untuk ku, tapi di satu sisi aku tidak mendapati sedikitpun pembenaran dan keridhoan mu akan hubungan ini di mata mu Ya Allah…
Disaat dia tidak mampu memilih…
sedih, sakit, namun aku rela dan pasrah…
karena ini adalah konsekuensi yang harus aku hadapi, aku tahu aku tidak lebih baik dr wanita yang telah menemaninya selama ini.. Aku tidak mempunyai arti apa-apa…
Aku Terpuruk dan dia memutuskan untuk meninggalkanku…
Hari dan keputusan ini akan datang kapanpun, dan aku sebenarnya sudah siap dengan segala hal dan kemungkinan terburuk, dia meninggalkan ku…
Gelap, tak ber-arah, dan goyah…
aku melarikan semuanya pada dunia malam, menyibukan diriku dengan segala jenis pesta di malam hari. aku menipu diri ku sendiri, ini bukan hidupku, namun aku terus menjalaninya…sampai akhirnya aku di vonis mengidap penyakit di paru-paru….
Astagfirullah…
aku telah menyakiti diriku sendiri, berusaha memungkiri takdir dan jalan hidup yang harus ak tempuh… aku hanya termenung di depan cermin, melihat sosok yang begitu berantakan, ini bukan karena dia, tapi karena aku yang tidak bisa menjalani dan menerima perpisahan yang memang seharusnya ini…
Aku memintanya kembali padaku…
tak ada yang saat ini aku butuhkan selain kehadirannya di sampingku, menemani ku untuk seluruh hidupku. Ke-egoanku sebagai wanita, mengalahkan sisi perasaanku pada wanita lain, dan aku bersyukur karena dia tidak menginginkan hal itu terjadi…
Dia meminta aku melupakannya dan aku harus tetap baik-baik saja
Sebelumnya aku melewati keterpurukanku di tinggalkannya, upaya ku memintanya kembali padaku, membuahkan sebuah semangat hidup ku… Dia begitu bijak ketika dia berkata bahwa dia akan bahagia jika aku dapat kuat tanpanya, dia bahagia jika kami tidak saling bergantung, dan dia bahagia jika aku dapat melewati ini semua tanpa kehadirannya lagi…
Aku berusaha mengerti apa yang dia maksud dan inginkan…
Berhari-hari aku mencoba memikirkan apa yang sebenarnya dia inginkan dan sampaikan padaku, aku berusaha mengingat satu-persatu kenangan kami, segala percakapanku dengannya, dan segala perhatiannya padaku. Dan aku mengerti apa yang dia inginkan, kebahagiaan aku, dan keluarganya…
Jika aku mencintainya, aku tidak akan menghancurkan apa yang ingin dia lakukan untuk kebahagiaannya. Karena cinta itu tidak saling membatasi kebahagiaan dan tidak juga menghancurkan dan membuat seseorang berada dalam masalah…
” aku hanya pernah merasa berharga karena kehadiranmu, dan aku hanya pernah mendapatkan kasih sayang yang sempurna dalam kehadiranmu, kini biarkan aku memberikanmu kebahagiaan sebagai bentuk cinta dan sayangku padamu dengan meninggalkan mu untuk bahagia, dan tetap menjadi wanita kuat yang seperti kau inginkan… (amin) “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar